Tanah
terbentuk oleh berbagai interaksi yang terjadi pada suatu bahan yang dikenal
dengan satuan bahan induk. Jenny (1941) telah mengidentifikasikan kumpulan
factor pembentuk tanah sebagai akibat terjadinya proses-proses pedogenesis
tanah. Penambahan, pengalihrupaan serta pengalihtempatan merupakan
proses-proses yang sangat alami dalam periode proses pembentukan tanah. Tanaman
merupakan faktor yang penting sebagai penentu terhadap ‘jenis’ tanah yang
terbentuk. Pemilihan tentu akan sangat berpengaruh pada sifat dan karkteristik
tanah tempat vegetasi itu tumbuh dan berkembang.
Secara
alami pula daerah tropis merupakan kawasan yang revolusioner dalam hal
pembentukan dan perkembangan tanahnya, sehingga tanah yang terbentuk di kawasan
ini umumnya telah cukup berkembang (Young, 1975). Dengan ke dalaman solum yang
tebal dan kandungan oksida-oksida unsur metalik yang nyata, khususnya aluminium
dan besi sebagai unsur yang melimpah. Pelindian (leaching) yang hebat
menambahkan fenomena tanah tropis yang telah sangat
kompleks menjadi sangat pelik dan rumit dalam pengelolaan (Sanchez, 1975).
Ilmu
tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk tanah. Tanah
adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang
membentuk kerak bumi) and atmosfer. Tanah
adalah tempat tumbuhnya tanaman dan mendukung hewan dan manusia. Tanah berasal
dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh
unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat
menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang
telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang
pakar tanah asal Swis yang
bekerja di Amerika Serikat, dalam bukunya Factors of Soil
Formation (1941) mengajukan konsep pembentukan tanah sebagai:
S = f(cl, o, r,
p, t).
S adalah
Soil (Tanah), cl = climate (iklim), o = organism, r =
relief (topografi), p = parent rock (bahan induk atau batuan), t
= time (waktu).
Selain mempelajari faktor dan proses
pembentukan tanah, ilmuwan tanah juga mempelajari sifat-sifat dan proses-proses
fisika, kimia dan biologi dalam tanah. Sehingga
lahirlah disiplin-disiplin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar