Teori Tektonik Lempeng muncul
sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan
berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunungapi.
Tektonik lempeng terbentuk oleh kerak benua
(continental crust) ataupun kerak
samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari
mantel bumi (earth's mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta
lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer
Menurut
teori tektonik lempeng, litosfer (kulit bumi )terpecah-pecah menjadi sejumlah
potongan lempeng, Lempeng-lempeng ini bergerak di atas astenosfer sebagai pengaruh arus konveksi di
bawahnya,yang merupakan lapisan paling luar dari mantel bumi.
Jadi kerak bumi sebagai lapisan paling luar dari
bumi mengalami perpecahan dan gerakan sebagai akibat dari panas dan arus
konveksi dari lapisan astenosfer, sehingga muncul gerakan lempeng. Gerakan lempeng inilah yang selanjutnya dikenal dengan Teori tektonik
lempeng.
Secara garis besar ada 6 lempeng utama di mukabumi
yaitu :
1. lempeng
Eurasia
2. lempeng
Afrika
3. lempeng
Indoaustralia
4. lempeng
Pasifik
5. lempeng
Amerika
6. lempeng
Antartika