- Bentuk Desa menyusur sepanjang pantai : jika desa berkembang maka perkembanganya memanjang mengikutu garis pantai, sehingga desa tersebut akan bertemu dengan desa lainya di sepanjang pantai.
- Bentuk bentuk Desa b. Bentuk Desa yang terpusat : Jika desa terjadi perkembangan maka akan mengarah ke segala jurusan
- bentuk desa Linear di dataran rendah umumnya memanjang dengan rentangan jalan raya yang menembus ditenga desa yang bersangkutan
- Bentuk Desa Mengelilingi fasilitas tertentu, fasilitas tersebut bisa berupa danau, rawa, mata air atau lapangan terbang.
Sabtu, 24 Maret 2012
. Bentuk bentuk Desa
Potensi desa
- Potensi fisik, meliputi :Penduduk air, tanah, iklim dan angin.
- Potensi non Fisik, meliputi : administrasi desa, lembaga lembaga desa,adat istiadat, budaya.
Pola Keruangan Desa
Menurut Undang Undang No 5 Tahun 1979
: desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk, sebagai kesatuan
masyarakathukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di bawah
camat dan mempunyai hak otonomi dalam ikatan Negara kesatuan republic Indonesia
( NKRI ).
Unsur
unsure desa.
Menurut
R Bintarto ( 1977 ) unsure desa ada tiga:
- Daerah : aspek aspek daerah meliputi lokasi, luas,bentuk lahan,keadaan tanah, keadaan air
- Penduduk : meliputi aspek jumlah, persebaran, kepadatan, tingkat kelahiran, tingkat kematian dan lainya
- Tata kehidupan : melipti aspek norma, hokum, asdat istiadat,kebiasaan dan lainya.
Klasifikasi Desa
Berdasarkan
perkembanganya.
- desa Swadaya ( tradisional )
- sebagian besar penduduknya masih tergantung pada alam
- hasil pertanian untuk mencukupi diri sendiri
- administrasi desa belum dilakukan dengan baik
- lembaga desa belum berfungsi dengan baik
- tingkat pendidikan dan produktivitas masih rendah
- belum mampu mandiri dalam penyelenggraan pemerintahan
- Desa Swakarya ( transisi )
- Sudah mampu menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri
- Lembaga sosial sudah berfungsi
- Administrasi pemerintahan sudah dapat berjalan
- Adat istiadat sedikit longgar
- Mata pencaharian mulai beragam
- Sudah melakukan hubungan dengan masyarakt lain
- Desa Swasembada ( maju )
- Saran prasaran sudah lengkap
- Lembaga sosial dan pemerintahan sudah berjalan dengan baik
- Administrasi pemerintahan sudah berjalan
- Hasil sudah diperdagangkan ke masyarakat lain
- Sudah ada interaksi dengan masyarakat lain
Berdasarkkan sistem mata pencaharian .
- Desa Nelayan
- Desa Agraris
- Desa Industri
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Tanah
terbentuk oleh berbagai interaksi yang terjadi pada suatu bahan yang dikenal
dengan satuan bahan induk. Jenny (1941) telah mengidentifikasikan kumpulan
factor pembentuk tanah sebagai akibat terjadinya proses-proses pedogenesis
tanah. Penambahan, pengalihrupaan serta pengalihtempatan merupakan
proses-proses yang sangat alami dalam periode proses pembentukan tanah. Tanaman
merupakan faktor yang penting sebagai penentu terhadap ‘jenis’ tanah yang
terbentuk. Pemilihan tentu akan sangat berpengaruh pada sifat dan karkteristik
tanah tempat vegetasi itu tumbuh dan berkembang.
Secara
alami pula daerah tropis merupakan kawasan yang revolusioner dalam hal
pembentukan dan perkembangan tanahnya, sehingga tanah yang terbentuk di kawasan
ini umumnya telah cukup berkembang (Young, 1975). Dengan ke dalaman solum yang
tebal dan kandungan oksida-oksida unsur metalik yang nyata, khususnya aluminium
dan besi sebagai unsur yang melimpah. Pelindian (leaching) yang hebat
menambahkan fenomena tanah tropis yang telah sangat
kompleks menjadi sangat pelik dan rumit dalam pengelolaan (Sanchez, 1975).
Ilmu
tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk tanah. Tanah
adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang
membentuk kerak bumi) and atmosfer. Tanah
adalah tempat tumbuhnya tanaman dan mendukung hewan dan manusia. Tanah berasal
dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh
unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat
menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang
telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang
pakar tanah asal Swis yang
bekerja di Amerika Serikat, dalam bukunya Factors of Soil
Formation (1941) mengajukan konsep pembentukan tanah sebagai:
S = f(cl, o, r,
p, t).
S adalah
Soil (Tanah), cl = climate (iklim), o = organism, r =
relief (topografi), p = parent rock (bahan induk atau batuan), t
= time (waktu).
Selain mempelajari faktor dan proses
pembentukan tanah, ilmuwan tanah juga mempelajari sifat-sifat dan proses-proses
fisika, kimia dan biologi dalam tanah. Sehingga
lahirlah disiplin-disiplin
Langganan:
Postingan (Atom)